VIRAL Curhatan Anak yang Ayahnya Meninggal, Ditolak Beberapa RS karena Penuh Pasien Covid-19

BagasRTX

Cerita seorang anak tentang meninggalnya sang ayah viral di media sosial.

Dalam ceritanya, sang ayah sempat ditolak beberapa rumah sakit (RS) di Kudus, Jawa Tengah karena penuh pasien Covid-19.

Cerita itu pertama kali terlihat pada cuitan akun Twitter, @linlindalie, Selasa (15/6/2021).

Diduga, sang ayah merupakan pasien darurat karena sebuah kecelakaann.

“Papahku (almarhum) kemarin pasien darurat kecelakaan, tapi gada satupun RS di Kudus yang mau nerima karena ruangan IGD full pasien covid. Nangis banget kehilangan separuh jiwaku,” tulis akun itu.

Sampai artikel ini terbit, cuitan itu disukai 36,4 ribu orang dan di-retweet lebih dari 5 ribu.

Melihat cerita ini, banyak warganet pung mengirim doa untuk ayah dari pengunggah tersebut.

Konfirmasi Selebnesia.xyz

Si pemilik cuitan @linlindalie, Linda membenarkan itu cerita yang dialami keluarganya.

Sang ayah wafat pada Selasa (15/6/2021) pukul 05.51 WIB.

Dikatakannya, kejadian itu langsung dialami oleh adiknya, Dony Bagus (23) saat mencarikan RS untuk sang ayah yang mengalami kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Kepada Selebnesia.xyz, Dony mengatakan, ayahnya mengalami kecelakaan pada Senin (14/6) di jalan raya dekat rumahnya, Tumpang Krasak, Kudus, Jawa Tengah pukul 13.35 WIB.

“Papa saya kecelakaan saat mengendarai motor. Saat akan menyeberang tertabrak dari samping oleh pemotor lain,” cerita Dony saat dihubungi Tribunnews, Minggu (20/6/2021).

Saat mendapat kabar kecelakaan sang ayah, Dony langsung meluncur ke tempat lokasi kejadian.

Kronologi Ditolak 5 Rumah Sakit, Alasan Terbanyak karena Penuh Pasien Covid

Ketika di lokasi, Dony pun langsung membawa sang ayah ke RS terdekat.

“Kebetulan di saat itu ada tetangga yang keluar dari gang menuju jalan raya membawa kendaraan mobil. “

“Tanpa pikir panjang saya minta tolong untuk diantarkan ke RS Aisyah yang paling dekat dengan rumah,” imbuhnya.

Sesampainya di RS tersebut, kedatangan Dony membawa sang ayah ditolak karena penuh dengan pasien Covid-19.

“Saya ditolak karena penuh pasien Covid-19. Dengan kondisi papa yang masih sadar dengan penuh luka, saya memutuskan untuk ke desa dan memindahkan papa saya ke ambulans.”

“Karena saya pikir RS akan menerima jika pasien berada di mobil ambulans,” cerita Dony.

Baca Juga : Nasib Malang Suami Citra Kirana ‘Rezky Aditya’ Digugat Wanita Berinisial “W’ Tuntut Pertanggung Jawaban Menafkahi Anak Diluar Nikah, Disebut Berpacaran Sejak 2012, Tak Takut Tes DNA

Dony pun mencari RS lain di Kudus, tapi ditolak dengan alasan yang sama.

“Saya langsung ke RS Mardi Rahayu Kudus. Di sana, saya juga ditolak dengan alasan bed IGD dan seluruh ruangan juga penuh pasien Covid,” jelasnya.

Ia sempat memohon kepada pihak RS untuk memberi pertolongan pertama untuk sang ayah, karena kondisi semakin memburuk. Namun, Dony tetap saja ditolak.

“Karena sedikit emosi dan panik dengan kondisi Papa saya yang semakin memburuk.”

“Saya sampai memohon pada pihak RS tersebut agar Papa saya setidaknya diberikan pertolongan pertama dengan bet ambulans.”

“Tetapi tetap saja pihak rumah sakit menolak kami,” ucapnya.

Dari RS itu, Dony kembali mendatangi RS yang lain, tapi penolakan kembali diterimanya.

“Saya putuskan membawa papa saya ke RS Loekmono Hadi. Tetapi di sana juga ditolak dengan alasan yang sama yaitu penuh pasien Covid,” tutur Dony.

Hingga Dony kembali mencoba mendatangi 2 RS di Kudus yang lain, yang juga menolak.

“Saya mencoba mencari RS lain dan ketemu di RSI Sunan Kudus tetapi di sana juga ditolak. Semakin bingung, saya coba bawa ke RS Kartika Kudus. “

“Sesampainya di sana, RS juga tidak bisa menangani papa saya karena keterbatasan alat,” ungkap Dony.

Lebih dari 1 Jam, Baru Mendapat RS di Luar Kota

Lanjut Dony, lebih dari 1 jam, ia mencari RS yang mampu menangani ayahnya.

Ia pun menelepon sang kakak, Linda untuk dibantu mencari RS di luar kota Kudus.

Akhirnya, Dony bisa menemukan RS yang bisa segera menangani ayahnya di Kota Semarang, Jawa Tengah.

“Lima menit kemudian saya mendapat kabar dari kakak saya bahwa ada RS Elisabeth Semarang yang bisa menerima pasien,” tutur Dony.

Sampai di RS tersebut, ayah Dony bisa mendapat pemeriksaan dari tenaga kesehatan.

Kondisi Semakin Buruk, Ayah Meninggal Dunia

Setelah dicek, kata Dony, kondisi sang ayah sudah sangat menurun.

“Ternyata papa saya mengalami cedera pada kepala yang cukup parah dan harus segera dioperasi.”

“Tapi karena terlalu lama di jalan dan terlambat mendapat penanganan, papa saya harus dirawat di ruang ICU terlebih dahulu, sampai kondisinya stabil untuk bisa di operasi,” tuturnya.

Namun, ruangan ICU RS itu penuh. Ia dan kakaknya pun kembali mencari RS lainnya di Semarang.

Baca Juga : Makin Sering Berhijab Hingga Unggah Dakwah Perihal Sedekah, Celine Evangelista Mantap Jadi Mualaf?

Sayangnya, saat sudah mendapat ruang ICU, kondisi sang ayah semakin menurun dan dalam keadaan kritis.

“Berjamjam dokter dan perawat RS Elisabeth berjuang untuk mempertahankan hidup Papa saya. “

“Tuhan berkata lain, Papa saya akhirnya meninggal tanggal 15 juni 2021 sekitar jam 05.51 WIB,” ujar Dony.

Dony dan sekeluarga pun mengkihlaskan kepergian sang ayah.

Berharap RS Lebih Bisa Membedakan Pasien

Dari kejadian ini, Dony meminta pihak RS ke depannya, bisa membedakan kondisi dari pasien.

“Untuk pihak RS sekiranya lebih bisa untuk membedakan keadaan pasien biasa, dan keadaan pasien darurat,” kata Dony.

Selain itu, Dony berharap pemerintah bisa menyediakan RS khusus bagi pasien Covid-19, agar kejadian yang dialami sang ayah tak terulang kembali.

“Banyak kasus seperti papa saya, di mana mungkin mereka mengalami musibah yang lebih parah lagi seperti penyakit jantung, epilepsi, kecelakaan di mana harus mendapatkan penanganan super cepat, tetapi tidak tertangani karena alasan Covid,” ucapnya.

Ia juga berharap untuk masyarakat luas lebih ketat menerapkan protokol kesehatan (prokes), khususnya pada kota domisilinya, Kudus.

“Semoga pandemi segera selesai dan tidak ada lagi kasus-kasus seperti apa yang kami sekeluarga alami,” tandasnya.

Wajib Dibaca Juga

Bagikan: