Kesal Anak Minta Uang Jajan, Ibu Ini Turunkan Celana dan Perlihatkan Isinya ke Anaknya

BagasRTX

Mengurus anak memang tidak mudah. Orangtua harus mempunyai kesabaran dan kebijaksanaan sehingga bisa menuntun anaknya menjadi pribadi yang baik.

Tapi, adakalanya orangtua malah terbawa emosi dan berbuat yang tak pantas kepada anaknya. Seperti yang dilakukan oleh seorang ibu berikut ini yang pamer anunya ke anaknya.

Berdasarkan keterangan yang diunggah akun Instagram @manaberita, seorang anak menangis usai minta uang jajan kepada ibunya.

Ibunya bukan menjelaskan dengan baik, justru mengomel sambil membuka celana dan memperlihatkan anunya.

“Katanya si anak minta uang jajan, dijawab emaknya gak ada yang ada ini (sambil nunjukin….),” tulis akun @manaberita, Minggu (8/11/2020).

Video itu juga memperlihatkan kondisi rumah mereka yang kurang layak, dan ditingkahi dengan suara bebek bersahut-sahutan.

Belum diketahui di mana dan kapan video ini direkam. Meski begitu, video ini mendapat banyak komentar dari netizen yang menyoroti kemampuan parenting atau kemampuan mengasuh anak.

“Pesan gw kalau mau nikah dan mau punya anak please belajar parenting dan cara manage keuangan yang bener, masalah di rumah tangga itu pasti ada dan berbagai bentuknya, tapi kita apalagi kalau udah jadi ibu harus pinter pinter ngaturnya,” komentar akun natadiandar.

“Itulah pentingnya self love sebelum menikah dan punya anak. Bagaimana cara mengendalikan diri agar bisa mencontoh yang baik2. Kalau belum siap mending jangan dipaksakan,” tulis fitriyakhaerunisa.

“Gaaaaais., untuk mengekspresikan atau meluapkan sesuatu itu antara satu dan lain tentu berbeda..

Mohooon maaf dari video tersebut juga nampak backgroundnya seperti apa.. kita tidak tau betaapa pusing sang ibu., mungkin hutangpun sudah dimana-mana.. belum lagi harus menyiapkan makanan untuk suami dan anak.. ketika sudah memuncak hal yang wajar jika beliau seperti itu..

Doa’kan saja sang anak bisa sukses dan kelak bisa membuat bangga sang Ibu dengan bea siswa atau hal lain,” tutur akun rhozo bijak.

Artikel yang disarankan untuk kamu baca juga nih…

Wanita Cantik Berusia 34 Tahun Ini Bersama Suaminya yang Berusia 64 Tahun Telah Tinggal di Hutan Belantara Selama 8 Tahun, Tanpa Telepon dan Internet

Kehidupan perkotaan sangat kompetitif dan penuh tekanan. Banyak orang bermimpi menemukan tempat tinggal bak surga yang jauh dari keramaian, tanpa persaingan, dan mandiri. Bagi kebanyakan orang mimpi ini mungkin hanya fatamorgana yang akan memudar. Tetapi selalu ada orang yang mengubah impian mereka menjadi kenyataan.

Miriam Lancewood, 34 tahun, seorang wanita yang berasal dari Belanda dan sekarang tinggal di alam liar di Selandia Baru. Sejak 2010, dia telah hidup di alam liar bersama suaminya yang berusia 64 tahun, Peter, berburu di hutan belantara untuk mencari makan, tanpa telepon, lemari es, Internet, atau bahkan jam tangan dan perlengkapan mandi.

Pasangan itu melakukan beberapa pelatihan lapangan sebelum menuju ke Selandia Baru, termasuk beberapa perjalanan hiking selama 10 hari untuk mempelajari keterampilan bertahan hidup termasuk membuat api ditengah hujan.

Miriam sebelumnya adalah seorang guru pendidikan jasmani, jadi staminanya tidak perlu dipertanyakan lagi. Meski suami saya tiga puluh tahun lebih tua dari dirinya, kesehatannya cukup baik.

Namun, meski dengan persiapan yang cukup, kehidupan di alam liar tidaklah mudah yang dibayangkan. Beberapa hal sepele akan menjadi merepotkan di alam liar.

Tanpa shampo, Miriam menderita ketombe parah selama musim dingin pertama di alam liar. Untungnya, suaminya telah mendengar tentang perawatan ketombe dengan urin di pagi hari oleh orang Eskimo.

Miriam memutuskan untuk mencobanya, menuangkan air kencing pagi ke kepalanya, kemudian mencucinya dengan sabun, dan menemukan bahwa efeknya berubah menjadi lebih baik.

Selain shampo, keduanya juga tidak memiliki pasta gigi dan sikat gigi. Miriam menggunakan arang dan abu arang untuk menyikat gigi setiap hari.

Miriam ingat bahwa ketika mereka memutuskan untuk meninggalkan kota pada tahun 2010, mereka membuang hampir semuanya, hanya menyisakan beberapa pakaian yang diperlukan.

Selain itu, mereka mengemas dua buah tas seberat 85 kg yang berisi susu bubuk, oat, ragi tepung, beras, sayur mayur dan madu.

Kecuali yang mereka bawa, sebagian besar makanan mereka berasal dari hasil berburu. Selain menggunakan senapan, Miriam juga menggunakan panah.

Dia adalah seorang vegetarian sebelumnya, tetapi untuk tetap bertahan hidup di alam liar, dia harus berburu dan makan daging.

Miriam mengatakan bahwa dia menangis setelah menembak kambing untuk pertama kalinya, tetapi pada saat yang sama dia bangga pada dirinya sendiri.

Dalam sebuah wawancara dengan sebuah program TV, Miriam menggambarkan kehidupan sehari-harinua di alam liar.

Mereka tidak memiliki jam, jadi mereka tidak memiliki konsep waktu. Mereka hanya bekerja saat Matahari terbit dan beristirahat saat matahari terbenam.

Setelah Matahari terbit, mereka pergi mencari kayu bakar dan membuat api, membuat teh, dan sarapan roti bakar. Setelah sarapan mereka pergi berburu.

Miriam mengatakan bahwa ketika malam musim dingin panjang, mereka mungkin tidur selama 13 sampai 14 jam. Apakah mereka akan keluar atau tidak sepenuhnya tergantung pada cuaca. Saat cuaca buruk, mereka hanya bisa tinggal di tenda.

Meski nampaknya kehidupan seperti sangat sulit untuk dilakukan oleh orang-orang modern, pasangan tersebut sudah terbiasa dengan cara hidup seperti ini. Tidak menggunakan fasilitas modern apa pun, dan hanya pergi ke kota-kota terdekat saat mereka perlu membeli makanan.

Keduanya memiliki simpanan di bank, selain itu, ketika mereka memasuki kota, mereka akan bermain gitar di luar pusat perbelanjaan untuk mendapatkan sedikit uang.

Meski hidup sulit, Miriam mengatakan bahwa sangat menyenangkan bisa terbebas dari peradaban modern.

“Saya tidak bisa tidur di kota lagi. Sangat mudah untuk tertidur ketika pikiran Anda tenang di alam liar,” ujarnya.

Wanita itu juga menulis buku tentang dirinya dan suaminya tentang hidup di alam liar, berjudul “Women in the Wild: A Story of Survival, Love, and Self-discovery”.

Wajib Dibaca Juga

Bagikan: