Takdir memang di tangan Tuhan, tetapi nasib ada di tangan manusia – dan itu benar adanya, seperti yang dirasakan oleh seorang pria asal desa Kepel, Madiun ini.
Dahulu mencicipi hidup susah hingga harus bekerja sebagai pemulung, saat ini Paidi menikmati kesuksesannya sebagai seorang pengusaha porang yang sukses melalui kerja keras dan ketabahan.
Nggak kalah dengan warga Durenan yang jadi kaya raya berkat porang, Paidi juga mendulang penghasilan fantastis, geng.
Berikut kisah selengkapnya!
Bekerja Serabutan dan Berkali-kali Bangkrut Berbisnis.
Paidi tadinya hanyalah seorang pemulung rongsokan. Ia juga pernah menjajal pekerjaan sebagai tukang bengkel di Bali, namun harus kembali ke kampung halaman demi mendampingi sang ayah yang kala itu sedang sakit.
Setelah itu, ia beralih profesi menjadi kuli bangunan. Bukan hanya bekerja, ia juga berusaha untuk berbisnis dengan menjadi penjual tahu keliling dan menjual ayam, tetapi kedua bisnisnya bangkrut – seperti dimuat Merdeka.

Paidi sendiri mengenyam pendidikan hingga ke bangku STM dengan dibiayai oleh sebuah panti asuhan lantaran orang tuanya tak sanggup menanggung biaya sekolahnya.
Setelah lulus, ia melanjutkan untuk belajar secara mandiri lewat internet dan buku.
Namun, ia yang tak lagi memiliki modal untuk usaha terpaksa menjadi pemulung rongsokan demi menyambung hidup.
Awal Mula Mengenal Porang
Suatu hari, Paidi bertemu dengan salah seorang teman satu panti asuhan yang memberitahunya mengenai budidaya porang.
Pertemuan itu membuat Paidi tertarik dan mencari informasi mengenai porang melalui berbagai artikel di internet. Ia melihat adanya peluang untuk berbisnis porang setelah mengetahui kegunaannya.
“Saya dapat kesimpulan suatu komoditas itu masuknya di sektor makanan itu melebihi. Artinya bisa mendominasi. Intinya kebutuhan untuk produk ini sangat besar. Dari situ saya punya semangat di kampung mencari porang yang masih langka dan tumbuh liar di hutan,” jelas Paidi seperti dilapokan Warta Tani.

Awalnya, Paidi mencari umbi porang di hutan pada 2016 hingga akhirnya membudidayakannya sendiri.
Perlahan, pria yang sebentar lagi menginjak kepala empat itu belajar bertanam porang secara efektif, karena porang hanya dapat dipanen setiap tiga tahun sekali jika menggunakan metode konvensional.
Ia pun melakukan riset melalui internet hingga memperoleh banyak ilmu mengenai pengembangan porang di lahan pertanian terbuka dan menamakannya revolusi tanam baru porang.
Dengan metodenya itu, porang dapat dipanen dalam waktu enam bulan hingga dua tahun saja dan hasil panennya pun mencapai 10 kali lebih banyak.
Kini, porangnya sudah diekspor hingga luar negeri. Paidi mampu meraup hingga ratusan juta rupiah per minggunya.
Menjadi Petani Porang Sukses yang Dermawan
Sejak tahun 2019 silam, nama Paidi menjadi sangat terkenal. Kisahnya dimuat di berbagai artikel dan dirinya pernah diundang ke beberapa acara televisi, salah satunya “Hitam Putih”.
Paidi telah memetik buah manis hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun. Kini ia dapat memiliki rumah yang bagus dan berstatus sebagai miliarder.

Tak sombong meski kini dapat hidup mewah, Paidi menjadi orang kaya yang dermawan baik soal ilmu maupun harta.
Ia diketahui sering membagikan ilmu dan memberi modal kepada masyarakat desanya, bahkan memberangkatkan beberapa petani untuk umrah di Tanah Suci.
Cita-cita Paidi adalah ingin memberangkatkan seluruh warga desanya menunaikan ibadah umrah, geng. Luar biasa, bukan?
Artikel yang disarankan untuk kamu baca juga nih…
Pilu, Tukang Ojek Tersesat Usai Tempuh 80 Km dan Ditipu Penumpang

Diduga ditipu penumpang, seorang tukang ojek ditiban pengalaman memilukan setelah menempuh perjalanan jauh.
Kejadian tersebut diceritakan dalam sebuah video yang diunggah akun @infodepok_id di Instagram pada Kamis (10/6/2021).
Pemilik video menceritakan, suatu malam dirinya bertemu seorang tukang ojek yang sepeda motornya mogok, sehingga harus berjalan mendorongnya.
Setelah ditanyai, rupanya tukang ojek tersebut baru saja mengantar penumpangnya dari Karawang ke Depok, Jawa Barat, yang menurut Google Maps berjarak 87,5 kilometer.
Usai mengantar si penumpang, tukang ojek itu malah tersesat, dan parahnya, ia tak membawa uang.
“Dia ngojek dari pagi-malam ini keadaannya jam 10 malam,” tulis pemilik video.
Bukan itu saja, pria yang mencari nafkah sebagai tukang ojek itu ternyata juga baru saja ditipu penumpangnya.
“Dia ngojek dari Karawang ke Depok, janjinya dibayar 200, malah dibayar 16 ribu sama orang yang ngojek. Jahat banget ya orangnya,” tambah pengunggah.
Ia pun berusaha memberi bantuan, tetapi karena hanya punya uang Rp25 ribu, seluruhnya ia berikan pada tukang ojek itu untuk membeli bensin dan makan.
“Dia enggak tahu arah pulang, aku enggak bisa tolong bantu sampai sana. Maaf ya, Pak. Buat kalian yang lihat bapak ini, tolong kasih info ya, sudah sampai apa belum. Aku khawatir sekali,” tulisnya di akhri video, memperlihatkan ciri-ciri tukang ojek itu, yakni memakai celana jin biru dan kemeja kotak-kotak putih-hijau berlengan pendek.
“Ya Allah ada aja orang cari nafkah malah dijahatin,” tulis @infodepok_id.
Belum diketahui pasti lokasi dan waktu video diambil serta pemilik asli rekaman tersebut.
Kendati begitu, kolom komentar telah dibanjiri ungkapan prihatin untuk tukang ojek tersebut dan amarah terhadap penumpangnya.
“Yg merasa ngojek ke bapak ini…. Coba kau lihat apa yg telah kau lakukan membuat orang lain sengsara tidak kah ada hatimu belas kasihan,” komentar @jaw***.
“Ya Allah jahat banget, semoga diganti rejeki yang berlimpah sama Allah ya pak semoga selamat juga kembali ke Karawang,” tambah @ssl***.
“Kebayang capeknya nanti Allah ganti dgn rejeki yg lebih y pak . Yg penting ikhlas apapun yg bapak kerjakan,” ungkap @riy***.